Perihal abrasi pernah di tulis oleh teman saya Selvianto Manatappi
beberapa waktu lalu di blog NPC (Nagekeo Photographer Club) ini. Sepenggal tulisannya
kira-kira demikian, “…..Abrasi ibarat virus yang
sedang menjalar dalam tubuh. Pada stadium tertentu barulah sang penderita dapat
didiagnosa dan diusahakan penyembuhannya. Sekiranya abrasi seperti inilah yang
saya lihat disalah satu desa disudut kota Mbay. Terletak dikawasan utara
Kabupaten Nagekeo, desa ini bisa diibaratkan sedang sekarat diserang virus
abrasi. Entah dimulai oleh siapa dan sejak kapan, perlahan lahan air laut
semakin mencaplok sebagian pemukiman. Tidak hanya itu, hutan bakau turut
musnah, yang tertinggal hanya cabang dan ranting mati. Beberapa pohon terlihat
habis ditebang orang. Disudut lain, bakau mati tanpak sebagai penjala sampah.
Realitas ini hidup berdampingan dengan para penduduk desa .Puluhan rumah yang
berjejer disepanjang pantai berdiri sombong, seakan siap menantang arus ombak
pantai utara. Bisa jadi suatu saat para penghuninya terbawa arus saking
terlenanya dengan kemewahan yang diberikan laut. Semoga tidak ada yang saling
membenarkan jika suatu saat semua yang disini hanya batu nisan.
Logikanya,kebenaran bisa dimulai dari sekarang”….
Hari sabtu subuh tanggal 21 Juni
2014 kemarin, pukul 4.30 AM, saya bersama Frater Cecs Djo hunting foto
Landscape dan Human Interest di Pantai Marapokot. Kami memang sudah lama
merencanakan kegiatan hunting bersama di pantai-pantai seputaran Kota Mbay
hanya saja baru bisa terealisasi pada hari sabtu subuh kemarin itu. Rupanya pada
hari itu pasang sedang tinggi, sehingga kami tidak bisa hunting sunrise di spot
andalan saya di Pantai Marapokot. Setelah berkeliling dan tidak menemukan spot
yang cukup baik, maka kami berdua memutuskan untuk hunting di Pantai Nangadhero
saja. Langit masih cukup gelap, jadi masih ada waktu untuk ke sana sebelum
sunrise.
Sesampainya kami di Pantai
Nangadhero saya terperangah dengan perubahan keadaan pantai yang cukup besar di
bandingkan bulan April lalu saat saya dengan teman Selvianto Manatappi hunting
di sini.
Anto, panggilan akrab untuk teman Selvianto
Manatappi juga menulis, “…Syukurnya, pemda tak tinggal diam. Puluhuan meter bronjong
mulai dibangun pada sepanjang pantai. Bronjong ini diklaim sebagai pemecah
ombak yang dapat mengatasi abrasi…”.
Ternyata pemerintah lebih sigap
dari apa yang saya bayangkan. Saat itu yang ada memang hanya beberapa bronjong
saja, tetapi sekarang, pemecah ombak dan tanggul penahan ombak sudah dibangun rapi
dan gagah, melindungi pemukiman penduduk di sekitar Pantai Nangadhero. Pemerintah
Daerah Kabupaten Nagekeo lewat Dinas Teknis terkait benar-benar serius
memperhatikan kebutuhan dari masyarakat Nagekeo. Hal yang sangat membanggakan dan
mengembirakan tentunya. Pemimpin baru bagi Kabupaten Nagekeo ini benar-benar
serius dan bergerak cepat dalam menangani pembangunan yang berdampak baik bagi
masyarakat Nagekeo. Tinggal bagaimana kita sendiri sebagai masyarakat Nagekeo
memberikan apresiasi dan dukungan yang positif terhadap pemimpin kita dalam
usahanya membangun Nagekeo tercinta ini. Berpikir positif dan membangun
bersama.
Di akhir tulisannya Anto menulis, “…..bagaimana
dengan nasib ekositim lain seperti bakau yang telah tergerus lahan pemukiman?
Apakah ekositim ini harus menjadi pahlawan penyambung hidup penduduknya? Tidak
perlu menunggu kapan, kita bisa mulai dari sekarang. Tidak perlu menunggu siapa
dan berapa, cukup dari ide kita sudah mulai. Kalau bukan kita siapa lagi...”.
Hal yang menjadi PR besar buat kita semua. Bahwa keseimbangan ekosistem
tetaplah menjadi hal yang paling penting dalam proses pembangunan daerah. Kembali
menanan bakau, hindari menebang bakau dan jangan berburu satwa-satwa indah
seperti burung bangau adalah beberapa hal penting yang menjadi PR besar buat
kita semua. Sehingga Kabupaten Nagekeo akan berkembang menjadi kabuten yang
maju dan indah.
Terima kasih banyak kepada Frater Cesc yang
sudah hunting sama-sama di pagi yang mendung dan berawan kemarin. Walau mendung
tetapi foto tetap jalan hehehehehe… karena selalu ada yang indah dalam situasi
apapun. Dan perkembangan pembangunan di Pantai Nangadhero adalah salah satu
keindahan di pagi itu. Terima kasih banyak kepada Pemerintah Daerah Nagekeo. Keindahan
baru mulai di bangun. Selamat Datang Pembangunan. Bravo Nagekeo!!!
Foto&Teks by. Eddy Due Woi